Nadran adalah upacara adat yang diselenggarakan setiap tahun oleh masyarakat nelayan diwilayah pesisir Cirebon, Indramayu, dan Subang. Upacara tersebut bertujuan sebagai ucapan rasa syukur atas kelimpahan hasil tangkapan ikan dilaut, mengharap peningkatan hasil laut ditahun berikutnya, dan berdoa agar diberikan keselamatan dalam mencari nafkah dilaut. (28/11/2021)
Nadran Ambulu kali ini berbeda dengan sebelumnya, jika pada tahun – tahun sebelumnya perayaan nadran dibagi menjadi dua yakni nadran wetan dan kulon sehingga kerap kali mengesankan seperti adanya kompetisi diantara satu sama lain, kali ini Ambulu melaksanakan kegiatan Nadran digagas oleh kepanitiaan bersama yang terdiri dari kelompok nelayan Ambulu wetan dan Ambulu kulon. Hal tersebut menjadikan nelayan Ambulu semakin kompak dalam satu rangkaian perayaan nadran. Acara yang berlangsung mulai dari 28 november 2021 – 5 desember 2021 ini disambut antusias oleh warga Ambulu. Berikut rangkaian acara tersebut :
Dalam situs https://id.wikipedia.org/wiki/Nadran, nadran sebenarnya merupakan suatu tradisi akulturasi budaya islam dan hindu yang diwariskan secara turun – temurun ratusan tahun yang lalu. Kata nadran sendiri menurut sebagian masyrakat umum berasal dari kata “Nazar” yakni dalam agama islam mempunyai arti “Pemenuhan janji”, adapun inti upacara nadran sendiri yakni memberikan sesajen (merupakan ritual agama hindu sebagai penghormatan untuk roh leluhurnya) kepada penguasa laut agar diberikan limpahan hasil laut, sekaligus merupakan riual tolak bala (keselamatan). Terlepas dari hal tersebut, nadran merupakan budaya atau tradisi masyarakat pesisir yang perlu dilestarikan sebagai warisan budaya Indonesia.
Sebelum acara pembukaan di kantor desa Ambulu, sesaji atau ancak berupa anjungan yang berbentuk replika perahu yang berisi buah – buahan, kembang tujuh rupa, makanan, dsb diarak menuju kantor desa Ambulu diiringi oleh drumband dan lainnya untuk kemudian disambut oleh pergelaran tari tradisional yakni tari topeng. Dilanjutkan pada prosesi pembukaan. Dalam sambutannya, Sunaji selaku Kuwu Ambulu berharap ditahun selanjutnya tidak ada istilah nadran ambulu wetan dan ambulu kulon.
“semoga ditahun berikutnya tidak ada Ambulu wetan dan Ambulu kulon. Karena ambulu itu cuma satu”, ujar Sunaji.
Oktavia Rinisa (Admin)